Review Film Norma: Antara Mertua dan Menantu – Drama Keluarga Level “Boss”


Ada banyak jenis “orang ketiga” di dunia ini. Ada yang dari masa lalu, ada yang dari kantor, ada juga yang datang dari tetangga sebelah. Tapi… film ini membuktikan, level tertinggi orang ketiga ternyata bisa ada di
dalam rumah sendiri. Dan bukan cuma itu, dia juga orang yang membesarkan kamu.
Selamat datang di Norma: Antara Mertua dan Menantu—drama keluarga yang bikin kamu mikir dua kali sebelum ninggalin pasangan di rumah sama… orang tua

Ceritanya Begini…
Norma Risma (Tissa Biani) awalnya hidup bahagia menikah dengan Irfan (Yusuf Mahardika). Suaminya manis, perhatian, dan kelihatannya sayang banget sama keluarganya. Apalagi sama mertua—Rina (Wulan Guritno)—yang ternyata super akrab.
Tapi lama-lama, “akrab” ini kebablasan. Norma akhirnya menemukan kenyataan pahit: suaminya punya hubungan terlarang dengan ibunya sendiri. Kena mental? Jelas. Mau marah pun bingung mau marah ke siapa duluan.

Para Pemainnya
Tissa Biani: sukses bikin penonton pengen nyamperin terus bilang “Sabar ya, Nak…”
Yusuf Mahardika: mainnya polos, tapi bikin greget pengen gebukin.
Wulan Guritno: di sini mainnya nggak seperti Wulan biasanya, bikin kita pengen scroll IG beliau untuk menenangkan hati.
Rukman Rosadi: bapak yang kelihatan kalem tapi nyimpen badai.
Nunung: terima kasih sudah jadi Bude Fitri, satu-satunya titik oksigen di tengah cerita yang sesak ini.

Yang Bikin Film Ini “Wah”
Jujur meski awalnya ogah banget nonton ini film karena jatuhnya menyebarkan aib orang ya tapi akhirnya nonton juga di sela-sela menunggu jam pulang dan ternyata eksekusinya cukup bagus. Naskahnya rapi dan penuh empati – Penulis Oka Aurora nggak bikin ini jadi tontonan gosip murahan. Tetap dramatis, tapi ada sentuhan “eh, ini tuh real, lho”. Lalu Akting para castnya asli juara – Dari sedih, marah, sampai beku, semua emosi Tissa Biani nyampe banget ke penonton dan ini Realistis banget – Bukan drama yang ditambah-tambahin lebay. Justru karena realistis, kita jadi makin geram. Terus Kehadiran Nunung disini benar-benar penyegaran yang bikin kita bisa tarik napas di tengah konflik.

Tapi… Ada Juga Catatannya
Durasi film ini 134 menit. Buat yang tahan drama, oke. Tapi buat yang gampang gerah sama konflik, mungkin berasa kayak mantengin grup arisan yang isinya ribut terus. Eksekusi sutradara di beberapa adegan agak kurang nendang. Rasanya beberapa momen bisa dibuat lebih dramatis lagi. Kalau dibandingkan sama karya Oka Aurora sebelumnya (Ipar Adalah Maut), ini sedikit kalah “greget” dari segi tensi. Tapi serius tetap dapat gregetnya!

Kenapa Harus Nonton?
Karena ini bukan sekadar drama perselingkuhan. Ini drama keluarga yang bikin kita mikir, “Ternyata ada, lho, level konflik keluarga yang… segini.”
Selain itu, film ini jadi semacam pengingat: Jangan kebablasan akrab sama mertua. Jangan gampang percaya kalau pasangan kita “terlalu baik”. Dan yang terpenting, kunci rumah rapat-rapat—bahkan untuk keluarga sendiri. 

Setelah nonton film ini, mungkin kamu bakal: Makin sayang sama pasangan, atau… malah makin waspada. Makin sering ngecek isi chat grup keluarga. Dan yang pasti, punya topik baru buat dibahas waktu nongkrong sama teman. 

Norma: Antara Mertua dan Menantu bukan cuma drama, tapi juga pelajaran hidup versi layar lebar. Pelajaran bahwa kadang, “musuh” kita nggak datang dari luar… tapi dari dalam lingkaran yang paling kita percaya. Jadi, kalau mental sudah siap dan teh hangat sudah ada di tangan, selamat menonton—dan siap-siap bergumam, “Ya Allah… ini beneran kejadian?”

IMAJIE Review ngasih rating 3/5

Komentar