Film Panggonan Wingit 2: Miss K adalah sekuel spiritual dari Panggonan Wingit (2022), bukan kelanjutan cerita langsung. Film pertama dibintangi oleh Luna Maya dan Christian Sugiono, dengan latar cerita berbeda, yaitu rumah kuno berhantu di Yogyakarta. Meski latar dan tokoh berbeda, kedua film Sama-sama mengusung tema tempat terkutuk yang memakan korban, Punya gaya horor yang kental dengan unsur budaya Jawa dan Sama-sama disutradarai Guntur Soeharjanto dan diproduksi oleh PIM Pictures. Jadi Panggonan Wingit adalah semacam antologi horor, di mana setiap film membawa tempat angker berbeda, tapi tetap dalam semesta yang “wingit”—misterius, gelap, dan penuh kutukan.
📝 Sinopsis Panggonan Wingit 2: Miss K (2024)
Setelah kepergian ibunya, Alma (Cinta Laura) dan adiknya Mia pindah dari Jakarta ke Surabaya. Alma bekerja sebagai manajer di Apartemen Sasmaya. Suatu hari, mereka tanpa sengaja membuka unit 610—unit kosong yang ternyata berhantu. Satu per satu kejadian aneh mulai terjadi. Ternyata, siapa pun yang masuk unit itu akan mati dalam 4 hari saat matahari terbenam. Sosok misterius bernama “Miss K” meneror mereka dan mengungkap rahasia kelam yang selama ini tersembunyi.1. 🧠 Cerita & Naskah (6/10)
➡️ Film ini bercerita tentang apartemen berhantu dan kutukan waktu adalah konsep yang cukup umum dalam dunia horor. Film ini punya potensi karena setting apartemen sempit bisa membangun klaustrofobia yang efektif. Tapi sayangnya, alurnya terlalu cepat, tanpa cukup waktu memperdalam latar belakang karakter maupun misteri Miss K. Beberapa adegan terasa hanya sebagai “filler” atau sekadar memunculkan jumpscare.2. 🎭 Akting & Karakterisasi (7/10)
➡️ Cinta Laura berperan cukup baik sebagai tokoh utama. Ia berhasil menunjukkan emosi dasar seperti takut, panik, dan melindungi adiknya. Namun, pendalaman karakternya minim—kita tidak tahu banyak tentang masa lalunya, hubungannya dengan ibunya, atau kenapa dia sangat cepat percaya dengan hal gaib. Arifin Putra dan Callista Arum pun tampil solid, namun tidak diberi ruang cerita yang kuat. Karakter Miss K lebih jadi simbol horor daripada entitas dengan latar belakang emosional.3. 🎥 Sinematografi & Visual (8/10)
➡️ Inilah salah satu keunggulan film ini. Pengambilan gambar yang gelap, sudut kamera sempit, dan efek visual yang sederhana tapi efektif berhasil membangun atmosfer mencekam. Pencahayaan minim dan warna dingin memperkuat kesan misterius. Unit 610 benar-benar terasa seperti tempat yang “wingit”—seram tanpa perlu terlalu banyak efek komputer.4. 🔊 Suara & Musik (7/10)
➡️ Musik latar cukup membantu membangun suasana. Namun, ada kalanya scoring terasa terlalu “menggurui” penonton—misalnya, suara mendebarkan terlalu cepat muncul sebelum adegan menyeramkan terjadi, membuat kita jadi bisa menebak. Beberapa efek suara juga berulang dan agak berlebihan, membuat momen horor kehilangan kejutan.5. 👻 Unsur Horor & Ketegangan (6.5/10)
➡️ Ada beberapa momen seram yang lumayan efektif—terutama di paruh pertama film. Tapi setelah kita memahami pola kutukannya (masuk kamar → teror → meninggal dalam 4 hari), ketegangannya mulai menurun. Film ini lebih mengandalkan visual dan jumpscare daripada membangun rasa takut yang pelan-pelan merayap. Kurangnya build-up membuat horornya terasa setengah matang.🔚 Kesimpulan
Panggonan Wingit 2: Miss K adalah film horor lokal yang cukup layak ditonton untuk hiburan ringan. Ia unggul di sisi atmosfer dan visual, tapi lemah dalam cerita dan pengembangan karakter. Cocok bagi penonton yang ingin sensasi horor cepat tanpa perlu berpikir rumit atau mencerna kisah dalam.Rating Akhir: 6.8 / 10
Komentar
Posting Komentar